🪁 Laporan Keuangan Perusahaan Jasa 2016

LaporanKeuangan Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah yang terdiri atas Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun 2016 sebagaimana terlampir, merupakan tanggung jawab kami. LaporanKeungan Juni 2014. Laporan Keuangan September 2014. Laporan Keuangan Desember 2014. Laporan Keuangan Maret 2015. Laporan Keuangan Juni 2015. Laporan Keuangan September 2015. Laporan Keuangan Desember 2015. Laporan Keuangan Maret 2016. Laporan Keuangan April 2016. ANALISISLAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN SUB SEKTOR HOTEL, RESTORAN DAN PARIWISATA YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2014-2016 Apriani Simatupang Manajemen Administrasi, Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Insani, Bekasi, simatupang.apriani@ Analisa laporan keuangan dikalangan tertentu sangat penting. Laporan keuangan Untukmengetahui solusi atas permasalahan kasus laporan keuangan PT Garuda D. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK (2016:126) Laporan keuangan merupakan wujud pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka dalam mengelola suatu entitas dengan demikian laporan . Dapatdisimpulkan hasil penelitian pada analisis laporan keuangan dengan rasio likuiditas bahwa perusahaan pada tahun 2016-2019 masih dibawah rata-rata, dikarenakan perusahaan tidak dapat menjamin utang perusahaannya menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Untuk analisis laporan keuangan dengan metode rasio solvabilitas dapat PengadaanPenyediaan Layanan Internet dan Intranet Otoritas Jasa Keuangan Tahun 2016; Pengadaan Jasa Pengiriman Surat Dinas dan Dokumen Dinas OJK T.A. 2016; POJK Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. Regulasi Undang-Undang; Peraturan Pemerintah; Peraturan / Keputusan Menteri; Klasifikasi Bapepam; KebijakanPengadaan Barang dan Jasa serta Hubungan dengan Pemasok 377 Alamat Jaringan Usaha Perusahaan 454 LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN 480 208 Tata Kelola Perusahaan 436 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 136 Analisis dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Laporan Tahunan 2016 5 Padatanggal 29 Juli 2016, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan Peraturan OJK Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik, yang mulai berlaku untuk Penyusunan Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik yang disampaikan ke OJK mulai tahun 2017. Berikut hal-hal pokok POJK Nomor 29/POJK.04/2016 : DEFINISI PengaruhLeverage, Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Dan Umur Perusahaan Terhadap Pengungkapan Laporan Keuangan June 2021 DOI: 10.32528/psneb.v0i0.5192 . Alamat Gedung Graha Kirana Suite 701 Jl. Yos Sudarso Kav. 88 Sunter Jaya, Tanjung Priok Jakarta Utara, Dki Jakarta Raya 14350 Telp / Email 62-21-421-9008 62-21-385-7610fax Berita Terkait Emiten PT ICTSI Jasa Prima Tbk KARW tetap terbuka akan kemungkinan tender-tender Lewat anak usahanya KARW mengoperasikan Terminal 3 Internasional Tanjung Priok wharf 300-303. Masih banyak tantangan, ICTSI Jasa Prima KARW tak mau pasang target muluk-muluk di tahun 2019 ini. KARW baru mengelola pengoperasian satu pelabuhan lewat anak usahanya. Pemegang saham minoritas PT ICTSI Jasa Prima Tbk KARW meminta untuk mengadakan RUPS Independen ArticlePDF AvailableAbstractThe purpose of this study was to analyze the Financial Ratio at PT Bluebird Tbk after the existence of online-based transportation facilities. The company's problem arose since the entry of online transportation facilities where there was a significant decrease in income. Ratio analysis in the opinion of Munawir An analytical method to determine the relationship of certain items in the balance sheet or income statement individually or in a combination of the two reports. The research method used is liquidity ratio, solvability ratio and profitability ratio. The results show that the relationship between liquidity and solability can be said to be "liquid and solvable", meaning that the condition of the company is declared healthy and in good condition because the company is able to pay off its obligations that are due on time. Furthermore, the relationship between solvency and profitability can be said as "solvabel and inprofit", meaning that the condition of total corporate debt tends to decrease, not accompanied by a decrease in profit from year to year. Declining profit growth does not affect the rate of return on short-term debt from the company. This means that even though profits are reduced, the company can still return the current debt fairly well. Thus, after the entry of other online-based transportation facilities there is a downward trend in indicators of profitability, while in the other two indicators tend to be in a good position. This is because the company has not been able to manage financial performance in terms of profitability efficiently. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 8. No. 1, 2019 p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X Page 71 Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Bluebird Tbk Setelah Adanya Sarana Transportasi Berbasis Online Marchel R. A. Goni Dolina L. Tampi Wilfred S. Manopo Jurusan Ilmu Admnistrasi , Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sam Ratulangi ABSTRACT The purpose of this study was to analyze the Financial Ratio at PT Bluebird Tbk after the existence of online-based transportation facilities. The company's problem arose since the entry of online transportation facilities where there was a significant decrease in income. Ratio analysis in the opinion of Munawir An analytical method to determine the relationship of certain items in the balance sheet or income statement individually or in a combination of the two reports. The research method used is liquidity ratio, solvability ratio and profitability ratio. The results show that the relationship between liquidity and solability can be said to be "liquid and solvable", meaning that the condition of the company is declared healthy and in good condition because the company is able to pay off its obligations that are due on time. Furthermore, the relationship between solvency and profitability can be said as "solvabel and inprofit", meaning that the condition of total corporate debt tends to decrease, not accompanied by a decrease in profit from year to year. Declining profit growth does not affect the rate of return on short-term debt from the company. This means that even though profits are reduced, the company can still return the current debt fairly well. Thus, after the entry of other online-based transportation facilities there is a downward trend in indicators of profitability, while in the other two indicators tend to be in a good position. This is because the company has not been able to manage financial performance in terms of profitability efficiently. Keyword Financial statements, Analysis Ratio Pendahuluan Transportasi adalah sarana yang tujuannya untuk menghubungkan antara dua orang atau lebih yang terbentang antar jarak yang cukup jauh atau pun dekat. Salah satu perusahaan transportasi di Indonesia adalah Bluebird Group. Masalah mulai muncul ketika transportasi ini mulai memiliki saingan yang menjual jasa pada transportasi yang ada. Pada tahun 2015, pendapatan senilai Rp 5,4 triliun menigkat 10,1% dari pendapatan 2014 secara nasional, dan terdapat kesenjangan antara ekspektasi dan kenyataan ditahun berikutnya. Pada laporan keuangan 2016 terjadi penurunan pendapatan yang cukup signifikan. Perbandingan jumlah pen-dapatan pada tahun 2016 menurun 12,3% menjadi Rp 4,7 triliun. Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 8. No. 1, 2019 p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X Page 72 Pada tahun 2017 perusahaan tetap mengalami penurunan penjualan sebanyak 12,3% menjadi 4,2 triliun. Diperkirakan semenjak masuknya perusahaan transportasi berbasis online terjadi penurunan keuntungan yang signfikan terhadap perusahaan. untuk itu dilakukan penelitian dengan alat analisis rasio. Bisnis Transportasi Bisnis transportasi adalah suatu usaha seseorang atau kelompok untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan seseorang untuk berpindah tempat baik seseorang atau suatu barang yang memiliki manfaat tertentu dengan menggunakan sarana pendukung tertentu. Bisnis transportasi terdiri dari transportasi darat, laut dan udara. Laporan Keuangan Menurut Hanafi 2003, laporan keuangan merupakan informasi yang dapat dipakai untuk pengambilan keputusan, mulai dari investor atau calon investor sampai dengan manajemen perusahaan itu sendiri. Laporan keuangan akan memberikan informasi mengenai profitabilitas, risiko, proses aliran kas, yang kesemuanya akan mempengaruhi harapan pihak-pihak yang berkepentingan. Jenis – Jenis Laporan Keuangan Menurut Warsono 2001 ada 2 macam bentuk laporan keuangan utama yang dihasilkan oleh suatu perusahaan yaitu Neraca dan Laporan laba rugi. 1. Neraca Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu organisasi pada suatu periode tertentu. Neraca perusahaan ini disusun berdasarkan persamaan dasar akuntansi, yaitu bahwa kekayaan atau aktiva asets sama dengan kewajiban liabilities ditambah modal saham stock equities. 2. Laporan Laba – Rugi Laporan laba-rugi adalah laporan keuangan yang mengambarkan hasil-hasil usaha yang dicapai selama periode tertentu. Laba rugi bersih adalah selisih antara pendapatan total dengan biaya atau pengeluaran total. Analisis Laporan Keuangan Menurut Hanafi 2003, suatu analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas keuntungan dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis Rasio Menurut pendapat Munawir 2007, analisis rasio ialah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi secara individual atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Jenis – Jenis Analisis Rasio 1. Rasio Likuiditas Menurut Sartono 2011, rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 8. No. 1, 2019 p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X Page 73 kewajiban finansial yang berjangka pendek tepat pada waktunya. 2. Rasio Aktivitas Menurut Sartono 2011, rasio aktivitas adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset untuk memperoleh penjualan. 3. Rasio Solvablitas Menurut Sartono 2011, rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. 4. Rasio Profitabilitas Menurut Sartono 2011, rasio profitabilitas adalah rasio yang dapat mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba, baik dalam hubungan dengan penjualan, asset maupun modal sendiri. Metode Penelitian Penelitian ini dikategorikan dalam suatu bentuk penelitian deskriptif pendekatan kuantitatif. Penelitian des-kriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variabel mandiri, baik atau variabel atau lebih independen tanpa membuat perbandingan, atau meng-hubungkan dengan variabel lain Sugiyono 2014. Jenis data yang digunakan dalam penelitian yang saya jalankan ini yakni adalah data sekunder yaitu data yang diterbitkan atau digunakan kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan alat – alat analisis yang ada. Data yang diperoleh dari objek penelitian berupa gambaran umum PT. Bluebird Tbk, struktur organisasi serta laporan Keuangan tahun 2015, 2016 dan 2017. Proses pengumpulan data yang diperlukan dalam pembahasan ini adalah dokumentasi dan studi kepustakaan serta kajian literatur. Data yang telah terkumpul akan dianalisis menggunakan alat analisis berupa rasio keuangan yang meliputi 1 Rasio Likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan per-usahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo; 2 Rasio Solvabilitas adalah rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang; 3 Rasio Profitabilitas, adalah rasio yang digunakan untuk mengukur ke-mampuan suatu perusahaan dalam mendapatkan laba. Hasil Penelitian Tabel 1. Curent Ratio Laporan Keuangan PT. Bluebird Tbk. Sumber Data Hasil Olahan Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 8. No. 1, 2019 p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X Page 74 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan jumlah curent ratio dari tahun ketahun dan jumlah rata – ratanya sebesar 115%. Tabel 2. Deskripsi Data Quick Ratio Terhadap Laporan Keuangan PT. Bluebird Tbk. Sumber Data Hasil Olahan Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan jumlah quick ratio dari tahun ketahun dan jumlah rata – ratanya sebesar 113%. Tabel 3. Deskripsi Data Cash Ratio Terhadap Laporan Keuangan PT. Bluebird Tbk. Sumber Data Hasil Olahan Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan jumlah cash ratio dari tahun ketahun dan jumlah rata – ratanya sebesar 70%. Tabel 4. Deskripsi Data Total Debt To Total Assets Ratio Terhadap Laporan Keuangan PT. Bluebird Tbk. Total Debt To Total Assets Ratio Sumber Data Hasil Olahan Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan jumlah total debt to total assets ratio dari tahun ketahun dan jumlah rata – ratanya sebesar 33%. Tabel 5. Deskripsi Data Total Debt To Equity Ratio Terhadap Laporan Keuangan PT. Bluebird Tbk. Total Debt To Equity Ratio Sumber Data Hasil Olahan Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan jumlah total debt to equity ratio dari tahun ketahun dan jumlah rata – ratanya sebesar 51% Tabel 6. Deskripsi Data Gross Profit Margin GPM Terhadap Laporan Keuangan PT. Bluebird Tbk. Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 8. No. 1, 2019 p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X Page 75 Sumber Data Hasil Olahan Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi Penurunan jumlah GPM dari tahun ketahun dan jumlah rata – ratanya sebesar 16%. Tabel 7. Deskripsi Data Net Profit Margin NPM Terhadap Laporan Keuangan PT. Bluebird Tbk. Sumber Data Hasil Olahan Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi Penurunan jumlah NPM dari tahun ketahun dan jumlah rata – ratanya sebesar 12% Tabel 8. Deskripsi Data Return On Equity ROE Terhadap Laporan Keuangan PT. Bluebird Tbk. Sumber Data Hasil Olahan Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi Penurunan jumlah ROE dari tahun ketahun dan jumlah rata – ratanya sebesar 13%. Pembahasan Dari hasil perhitungan disimpulkan dalam hasil analisis sebagai berikut 1. Rasio Likuiditas - Curent Ratio Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perusahaan meski belum mencapai standar industri tetap dalam tahap kenaikan dan cenderung membaik dari tahun ke tahun. - Quick Ratio Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan dalam pengelolahan keuangan jika dilihat dari quick ratio cenderung membaik dikarenakan kenaikan dari tahun ketahun. - Cash Ratio Dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT. Bluebird Tbk cenderung baik jika mengikuti hasil analisis rasio kas dari perusahaan. 2. Rasio Solvabilitas - Total Debt To Total Assets Ratio Dapat disimpulkan bahwa kondisi perusahaan mengikuti standar industri cenderung baik karena pembiayaan hutang terhadap aset cenderung menurun dari tahun ke tahun. - Total Debt To Equity Ratio Dan dapat di simpulkan bahwa kinerja keuangan perusahaan melalui pendekatan Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 8. No. 1, 2019 p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X Page 76 debt to equity ratio “sangat baik” dan perusahaan tetap dapat menjalankan operasionalnya dengan baik. 3. Rasio Profitabilitas - Gross Profit Margin GPM Dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan melalui pendekatan GPM berada pada posisi “kurang baik” karena jumlah GPM dari tahun ketahun masih berada dibawah standar industri yang ditetapkan. - Net Profit Margin NPM Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan berada pada posisi kurang baik’ dalam tingkat laba bersih yang didapat dari penjualan karena jumlah NPM masih dibawah standar industri yang ditetapkan. - Return On Equity ROE Dapat disimpulkan bahwa posisi keuangan perusahaan ada pada kondisi kurang baik’ dikarenakan jumlah ROE masih dibawah standar industri yang ditetapkan. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari data melalui metode analisis rasio keuangan setelah masuknya sarana transportasi berbasis online PT. Bluebird Tbk, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut Rasio likuiditas adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya melalui indikator curent ratio, quick ratio, dan cash rasio berada pada posisi “cukup baik” di karenakan mendekati periode akhir perusahaan dapat memenuh standar industri yang ditetapkan. Rasio Solvabilitas adalah untuk menunjukkan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang melalui indikator total debt to total assets ratio dan debt to equity ratio memperlihatkan posisi perusahaan dalam keadaan “baik”, dimana berusahaan dapat memenuhi standar industri yang ditetapkan. Rasio Profitabilitas adalah rasio yang dapat mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba, baik dalam hubungan dengan penjualan, asset maupun modal sendiri melalui indikator gross profit margin, net profit margin dan return on equity dapat disimpulkan bahwa tingkat profitabilitas perusahaan berada pada posisi “kurang baik” dimana laba dan penjualan yang cenderung menurun dalam selang waktu tiga tahun terakhir. Ketiga indikator berada dibawah standar industri sehingga perusahaan di nyatakan dalam posisi “kurang baik”. Dari pengamatan melalui analisis indikator rasio keuangan dapat disimpulkan bahwa setelah masuknya sarana transportasi berbasis online lain nya terdapat kecenderungan penurunan dalam indikator profitabilitas, sedangkan dalam dua indikator lainnya cenderung berada pada posisi baik. Jadi dapat disimpulkan Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 8. No. 1, 2019 p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X Page 77 bahwa masuknya sarana transportasi online hanya berdampak pada tingkat profitabilitas perusahaan. Saran Mengacu pada hasil temuan dalam penelitian ini, maka dipandang perlu untuk memberikan saran, sebagai berikut Untuk meningkatkan kinerja indikator likuiditas maka pihak perusahaan harus berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan aktiva lancar melalui peningkatan volume kas, piutang, investasi jangka pendek. Dipihak lain, manajemen keuangan perusahaan perlu mengurangi volume hutang kancar dengan pembayaran tepat waktu. Untuk meningkatkan kinerja indikator solvabilitas diperlukan manajemen pengambilan keputusan yang tepat untuk mengurangi beban hutang jangka pendek dan jangka panjang sambil meningkatkan total aset yang perusahaan. Untuk meningkatkan kinerja indikator profitabilitas maka pihak perusahaan harus berupaya dengan melakukan pengontrolan terhadap kegiatan operasional serta memikirkan strategi bisnis yang inovatif agar supaya tidak dapat tertinggal atau tidak dapat bersaing dengan perusahaan yang memiliki bidang bisnis yang serupa. Untuk memaksimalkan ketiga indikator diatas perusahaan perlu melakukan pengambilan keputusan keuangan yang tepat sasaran, dimana mengikuti perkembangan zaman yang semakin dinamis dimana perusahaan dituntut untuk terus berinovasi terutama dalam melakukan keputusan investasi yang kiranya dapat merubah arah kinerja keuangan menjadi lebih baik. Daftar Pustaka Barus, M. A dan N. Sudjana. 2017. Penggunaan Rasio Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Ke-uangan Perusahaan. Jurnal Administrasi Bisnis. 44 1. 154 – 163. Fahmi, I. 2014. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung. Alfabeta. Harmono. 2009. Manajemen Keuangan. Cetakan Pertama. Yogyakarta. Bumi Aksara. Harmono. 2018. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard. Jakarta. Bumi Aksara. Maith, H. A. 2013. Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Jurnal 3. 619 – 628. Prihadi, Toto. 2008. Deteksi Cepat Kondisi Keuangan. Tujuh Analisis Rasio Keuangan. Cetakan Pertama. PPM. Jakarta. Sugiono, A dan E. Untung. 2016. Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan. Jakarta. Grasindo. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta. Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 8. No. 1, 2019 p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X Page 78 Suripto. 2015. Manajemen Keuangan Strategi Penciptaan Nilai Perusahaan Melalui Pendekatan Economic Value Added. Yogyakarta. Graha Ilmu. ... Oleh karena itu, tingkat profitabilitas PT Blue Bird Tbk dapat dikatakan berada pada kondisi kurang baik. Goni, et al, 2019 ...Viraisya Haninda Drana WasisthaDeni Herdiyanaem>This research was conducted to analyze the financial performance of PT Blue Bird Tbk based on financial ratios consisting of liquidity ratios, solvency, activity, and profitability. The research method used is through a quantitative approach. To support this research, data methods were carried out which included literature study and data analysis. The results of the study can be concluded that the liquidity and solvency ratio of PT Blue Bird Tbk is quite good. However, the company's activity and profitability ratios show a poor rating compared to the industry average -2 Log Likehood variabel independen block number = 1 maka keseluruhan modellmenunjukan hasillregresi yang baik. Koefisien Determinasi Nagelkereke’s R Square Koefisien determinasi menunjukan sejauh mana modellmampu menggunaka’variabel independen untuk menjelaskan variabelldependen dalam suatu penelitian. NilaiiNagelkereke’ Squareediinterprestasikan menggunakan R² pada multiplerregression. Apabila model mendekati angka satu 1 makaimodel dianggapigoodness off fitt sedangkan apabila modellmendekati angka nol 0 makaimodel tidakigoodness off fit. Pengujian Signifikansi Koefisiensi Regresi Pengujianisignifikansi koefisiensi regresi dipakai untuk menguji digunakan oleh peneliti untuknmenguji apakahhvariabel independennmempunyai pengaruhtterhadap kemungkinan Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics NSAFE, 2021, Vol. 1 No. 10 ISSN 2797-0760 31 terjadinya laporan keuangan restatement. Hasil uji signifikan diambil dengan cara melihat probabilitas p-value apakah berada dalam tingkat signifikan alfa a senilai senilai; 1. Nilai p-value > α, makaahipotesissalternative’diitolak hipotesis;nol 2. Nilai p-value < α, makaahipotesissalternative’diterima hipotesis;nol Uji Parsial Pengujian ini dilakuka agar dapat mengetahui apakah setiap variabelnindependen yaitu KomiteeAudit, Return on Assets ROA, KAP Big Four, Leverage DER, dan Pengendalian Internal berpengaruhtterhadap variabelldependen yaiturrestatement. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Statistik Deskriptif Bedasarkan hasil ldatai yangi telahidiolah dengan bantuan SPSS diperoleh hasil perhitungan sebagaiiberikut Variabel AUD mempunyai minimum nilai sebesar pada perusahaan Jasa non-Keuangan, sedangkan maksimum nilai sebesar dengan rata-rata nilai serta nilai standar deviansi yang diperoleh sebesar lebih kecil dari nilai mean yang artinya data kurang bervariasi. Variabel AUD_SIZE mempunyai minimum nilai sebesar pada perusahaan Jasa non-Keuangan, sedangkan maksimum nilai sebesar dengan rata-rata nilai serta nilai standar deviansi yang diperoleh sebesar sebesar lebih besar dari nilai mean yang artinya data sudah bervariasi. Variabel ROA mempunyai minimum nilai sebesar pada perusahaan Jasa non-Keuangan, sedangkan maksimum nilai sebesar dengan rata-rata nilai serta nilai standar deviansi yang diperoleh sebesar lebih besar dari nilai mean yang artinya data sudah bervariasi. Variabel LEV mempunyai minimum nilai sebesar pada perusahaan Jasa non-Keuangan, sedangkan maksimum nilai sebesar dengan rata-rata nilai serta nilai standar deviansi yang diperoleh sebesar lebih besar dari nilai mean yang artinya data sudah bervariasi. Variabel PENG mempunyai minimum nilai sebesar 0 pada perusahaan Jasa non-Keuangan, sedangkan maksimum nilai sebesar 1 dengan rata-rata nilai serta nilai standar deviansi yang diperoleh sebesar lebih kecil dari nilai mean yang artinya data kurang bervariasi. Tabel 3. Hasil Frekuensi Restatement 0=Tidak Restatement, 1= Restatement Sumber Data diolah 2021 Pada menunjukan bahwa terdapat 92 perusaan yang tidak melakukan restatement dengan jumlah persentase sebesar dan 52 sampel melakukan restatement dengan jumlah persentase sebesar dari keseluruhan perusahaan yang dijadikan sampel. Uji Hipotesis Uji Hosmer dan Lemeshow’s Goodness of Fit Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics NSAFE, 2021, Vol. 1 No. 10 ISSN 2797-0760 32 Tabel 4. Hasil Pengujian Goodness of Fit Sumber Data diolah 2021 menunjukan uji Hosmer dan Lemeshow’s Goodnes off Fitt. Apabila nilaiistatistik Hosmerrdan Lemeshow’s Goodnes off = hipotesissawallH0 diterimaiyangiberartiisecaraistatistifftidakiterdapattperbedaaniyangisignifikaniantara klasifikasii yangidiprediksiidenganiklasifikasiiyang diamati. Hasil iniimenjelaskan bahwaimodellregresi menunjukan data yang cukupidanllayak untuk dipakai pada analisisiselanjunya. Dariihasill pengujianididaptkan Chi-squareisebesar dengan tingkat sig serta df 8. Sehingga dapat disimpulkan model diterima karena cocok atau sesuai dan mampuimemprediksiinilaii observasinya. Uji Kelayakan Keseluruhan Model Kelayakanikeseluruhanimodelidenganlmembandingkaniantarai-2LoglLikehood padaisaatt modelldimasukan ikonstanta dengani-2LoglLikehood Block number = 0, dan ketika model dimasukan dengan konsata danivariabel independen -2Log Likehood*Block number = 1. Hasillkelayakanikeseluruhanimodelldapat dilihat dalam table berikut Tabel 5. -2Log Likehood Block number = 0 Sumber Data diolah 2021 Tabel 6. -2Log Likehood Block number = 1 Sumber Data diolah 2021 dan menunjukan adanya penurunan nilai - 2 Log Likehood pada Block number 0 yaitu yang lebih tinggi dibandingkan nilai - 2 Log Likehood pada Block number 1 dengan nilai Bedasarkan pengujian, dengan penurunan - 2 Log Likehood, ini menunjukan regresi yang baik. Tabel 7. Omnibus Tests of Model Coefficients Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics NSAFE, 2021, Vol. 1 No. 10 ISSN 2797-0760 33 Sumber Data diolah 2021 Tabel tersebut menjelaskan adanya penurunan nilai -2Log Likehood sebesar d yang lebihnkecil dari Nilainsignifikan menunjukan adanya pengaruh signifikan dari lima variabel yaitu Komite Audit, Return on Assets ROA, KAP Big Four, Leverage DER, dan Pengendalian Internal yang secara bersama-sama memprediksi terjadinya restatement pada suatu perusahaan. Koefisien Determinasi Nagelkereke’s R Square Tabel 8. Nagelkereke’s R Square Sumber Data diolah 2021 Tabel tersebut menunjukan nilai Nagelkereke’s R Square sebesar atau 18% yang artinya variabeliindependen yaitu komitenaudit, returnnonaassetsiroa, KAP big four,lleverage der, dan pengendalian internal mampu;menjelaskan variabilitas dependen’yaitu restatement,sebesar 18% dan’sisanya 82% dijelaskan’oleh faktor-faktor,lain yang;diluardari diteliti,atau diluar’model. Pengujian Secara Parsial Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi logistic dengan menggunakan program SPSS Statistical Package for Social Science untuk mengetahui secara parsial masing-masing variabeliindependen yaitu komiteeaudit, returnnonaassetsiroa, KAP big four,lleverage der, dan pengendalian internal terhadap variabel dependen yaitu restatement. Tabel 9. Variables in the Equation a. Variabels entered on step 1 AUD, AUD_SIZE, ROA, LEV, PENG Sumber Data diolah 2021 Bedasarkan tabel diatas pengujian persamaan regresi logistic sebagai berikut    + AUD + AUD_SIZE + ROA + LEV + PENG + e Variabel Komite Audit tidak berpengaruh signifikan positif terhadap restatement. H1 ditolak. Bedasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa komite audit tidak dapat memastikan penurunan perlakuan restatement dengan alasan bahwa sesuai aturan OJK masing-masing perushaan telah membentuk independensi komite audit yang berasal dari pihak luar sehingga tidak ada pembeda yang dapat melihat perusahaan yang memang memanfaatkan Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics NSAFE, 2021, Vol. 1 No. 10 ISSN 2797-0760 34 independensi dalam melakukan tugasnya atau hanya untuk memenuhi peraturan yang berlaku. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan. Schmidt and Wilkins 2013 yang minyimpulkan bahwa komite audit berpengaruh signifikan terhadap penyajian kembali laporan keuangan. Variabel KAP Big Four tidak berpengaruh signifikan positif terhadap restatement. H2 ditolak, bahwa semakin tinggi kualitas audit mengindikasikan bahwa perusahaan diaudit oleh KAP Big Four hasil laporan keuangan akan semakin baik, dan dengan hasil tersebut akan menigkatkan kualitas laporan keuangan dan semakin kecil kemungkinan untuk melakukan penyajian kembali laporan keuangan. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Zhou 2016 yang menunjukan bahwa KAP Big Four berpengaruh positif terhadap penyajian kembali laporan keuangan. Variabel*Return on Assets ROA*tidak berpengaruh signifikan positif terhadap restatement. H3 ditolak, bahwa semakin tinggi ROA semakin efesien operasional perusahaan dan sebaliknya. ROA yang positif menunjukan bahwa dari total asset yang digunakan untuk operasional perushaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Hasillpenelitian iniikonsisten denganipenelitian yangitelah dilakukanioleh Akadiati, Victoria Ari Palma 2018, Salleh and Baatwah 2017 dan Fang Gao 2016 menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap penyajian kembali laporan keuangan. Variabel Leverage berpengaruh signifikan positif terhadap restatement. H4 diterima, bahwa perusahaan yang menyajikan kembali berada pada perusahaan yang lebih kecil, kurang menguntungkan, memiliki hutang yang lebih tinggi leverage rendah, pertumbuhan yang lambat, dan menghadapi ketidakpastian yang lebih serius. Hasillpenelitian iniikonsisten dengan penelitianiyang telahidilakukanioleh Ma et al. 2015 dan Othman 2018 yangimenyatakan bahwailaverage berpengaruhlpositif terhadapirestatement laporanikeuangan. Variabel Pengendalian Internal berpengaruhisignifikan positif terhadaplrestatement. H5 diterima bahwaidengan diterapkannyaisistem pengendalianiinternal akanimeningkatkan keandalanilaporan keuangantyang merupakanisalah satuiprasyarat normatiffyang diperlukan agarrlaporan keuanganiperusahaan dapattmemenuhi kualitasiyangidikehendaki. Perusahaan dengan kelemahan material tingkat perusahaan lebih mungkin menderita tingkat keparahan penyajian kembali yang lebih tinggi dari pada perusahaan dengan kelemahan material khusus akun. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian oleh Feng and Li 2016, Syamsuar 2014, Dhaliwal et al. 2011 dan Riana 2014 yang menyatakan bahwa pengendalian internal berpengaruh signifikan positif terhadap restatement laporan keuangan perusahaan. SIMPULAN Kesimpulan Bedasarakan pengujian dan analisis hipotesis dapat disimpulkan bahwa hanya variabel leverage dan pengendalian internal yang berpengaruh signifikan positif terhadap restatement laporan keuangan. Dengan kata lain perusahaan yang memiliki hutang yang tinggi dan pengendalian internal yang rendah memungkinkan terjadinya restatement. Sedangkan untuk komite audit, kap big four dan return on assets roa tidak berpengaruh signifikan positif terhadap restatement. Komite audit dengan anggota ahli keuangan dan akuntansi mengurangi kemungkinan penyajian kembali. Perusahaan yang megunakan kap big four mempunyai kemampuan yang lebih baik dengan melakukan audit dibandingkan non-big four, sehingga mampu menghaslikan kualitas audit yang lebih tinggi dan dengan kata lain memungkinkan terhindar dari terjadinya restatement. Sedangkan roaiberkaitan denganilaba bersihkperusahaanmdan pengenaanmpajak penghasilanmuntuk WajibmPajak Badanmsehingga Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics NSAFE, 2021, Vol. 1 No. 10 ISSN 2797-0760 35 semakinntinggi rasio ini, semakinnbaik performaiperusahaan dengan asset dalam memperoleh laba bersih, hal tersebut memungkinkan terhidar dari terjadinya restatement. Saran Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas sampel penelitian agar lebih valid, menambah periode penelitian untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat, dapat menambah variabel non-keuangan lain yang memiliki hubungan dengan restatement seperti growth, keahlian keuangan komite audit, dan board size. Indonesia masihnsedikit sehinggandapatn memberikannpeluang bagi penelitiiselanutnya untuk mengembangkan risettpenelitian tentanggrestatement pada jenissperusahaan yangnberbeda dan populasiiyang berbedaijuga. DAFTAR PUSTAKA Akadiati, Victoria Ari Palma. 2018. “Analisis Karakteristik Perusahaan Dan Pergantian Auditor Terhadap Restatemen.” Gentiaras Manajemen Dan Akuntansi X101–12. Arens A. Alvin, Randal J. Elde. dan mark S. Beasle. 2015. Auditing Dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi. Edisi Lima. edited by J. 1. Jakarta Erlangga. Aswadi, Effiezal, Abdul Wahab, Willie E. Gist, Wan Zurina, and Nik Abdul. 2014. “Characteristics of Non-Audit Services and Financial Restatements in Malaysia.” Journal Of Contemporary Accounting And Economics. doi Aziz, Nurul Fatma, Muzrifah Mohamed, Suhaily Hasnan, Norfarhani Sulaiman, and Rozainun Abdul Aziz. 2017. “Ownership Structure and Financial Restatement in Malaysia.” Pertanika Journal of Social Sciences and Humanities 25S227–36. Carcello, Joseph V., Terry L. Neal, Zoe Vonna Palmrose, and Susan Scholz. 2011. “CEO Involvement in Selecting Board Members, Audit Committee Effectiveness, and Restatements.” Contemporary Accounting Research 282396–430. doi Chandra, Budi. 2020. “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penyajian Kembali Laporan Keuangan.” Akuntansi Dan Manajemen 1521–16. doi Chen, Huili, Zhihong Chen, Dan S. Dhaliwal, and Yuan Huang. 2020. “Accounting Restatements and Corporate Cash Policy.” Journal of Accounting, Auditing and Finance 352290–317. doi Connelly, Brian L., S. Trevis Certo, R. Duane Ireland, and Christopher R. Reutzel. 2011. “Signaling Theory A Review and Assessment.” Journal of Management 37139–67. doi Dhaliwal, And, Chris E. Hogan, Michael S. Wilkins, and Michael Wilkins. 2011. “Internal Control Disclosures, Monitoring, and the Cost of Debt.” Accounting Review 841131–56. doi Eshagniya, Azam, and Mahdi Salehi. 2017. “The Impact of Fi Nancial Restatement on Auditor Changes Iranian Evidence.” Asia Pacific Journal of Innovation and Entrepreneurship 113366–90. doi Fang Gao, Xin Zhao. 2016. “Review and Enlightenment of Financial Restatement.” International Conference on Social Science and Higher Education 18Icsshe214–17. doi doi Feng, Mei, and Chan Li. 2016. “Restatement of 404 Internal Control Opinions.” SSRN Electronic Journal. Hasnan, Suhaily, Mardhiahtul Huda Mohd Razali, and Alfiatul Rohmah Mohamed Hussain. 2020. Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics NSAFE, 2021, Vol. 1 No. 10 ISSN 2797-0760 36 “The Effect of Corporate Governance and Firm-Specific Characteristics on the Incidence of Financial Restatement.” Journal of Financial Crime 281244–67. doi Hennes, K., A. Leone, and B. Miller. 2012. “Auditor Dismissals After Accounting Restatements.” SSRN Electronic Journal. doi Huang, Ying, and Susan Scholz. 2012. “Evidence on the Association between Financial Restatements and Auditor Resignations.” Accounting Horizons 263436–64. doi Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta PT. Rajagrafindo Persada. Kusumo, Ridho Widi. 2014. “Analisis Pengaruh Karakteristik Corporate Governance Terhadap Keterjadian Restatement.” Journal of Accounting 31–11. Ma, Chen, Junrui Zhang, and Bei Yang. 2015. “Financial Restatement and Auditor Dismissal.” China Journal of Accounting Studies 33209–29. doi Mao, Yazhi. 2018. “Financial Restatement Research Literature Review.” Modern Economy 09122092–2103. doi Othman, Intan Waheedah. 2018. “Predicting Forced Financial Restatement Evidence from the Malaysian Capital Marke.” Durham E-Theses. Otoritas Jasa Keuangan. 2015. “Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia.” Pathak, Seemantini, Codou Samba, and Mengge Li. 2020. “Audit Committee Diversity and Financial Restatements.” Journal of Management and Governance 2511899–931. doi Ravenscraft, Julia K. 2015. “Impact Of Investor Relations On Stock Performance Surrounding Restatement Announcements.” Journal Accounting 651228–32. Riana, Susilawati &. D. S. 2014. “Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Sistem Pengendalian Intern Sebagai Anteseden Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.” Urnal STAR–Study & Accounting Research 1111693–4482. Romney, Marshall B., Marshall B. Romney, and Paul John Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi keti. Jakarta Salemba Empat. S. Munawir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta Liberty. Sadegh, Mohammad. 2021. “The Effect of Audit Committee Characteristics and Auditor Changes on Financial Restatement in Iran El Efecto de Las Características Del Comité de Auditoría y Los Cambios de Auditor En El Restabelcimiento Financiero En Irán.” Jurnal Economia 31397–416. Salleh, Zalailah, and Saeed Baatwah. 2017. “Audit Committee Financial Expertise and Audit Report Lag Malaysia Further Insight.” Sian Journal of Accounting and Governance 812137–50. doi Sambuaga, Elfina Astrella, Chelsea Chen, Kristina Fransiska, and Jeanette Yovanka. 2021. “Financial Restatement Period Internal and External Auditing Mechanism.” The Indonesian Journal of Accounting Research 240152–74. doi Schmidt, Jaime, and Michael S. Wilkins. 2013. “Bringing Darkness to Light The Influence of Auditor Quality and Audit Committee Expertise on the Timeliness of Financial Statement Restatement Disclosures.” Auditing 321221–44. doi Siregar, Nolita Yeni, and Fitria Rahayu. 2018. “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Restatement Dan Dampaknya Terhadap Harga Saham.” Jurnal Ilmiah Esai 12271. doi Syamsuar. 2014. “Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Penerapan Sistem Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics NSAFE, 2021, Vol. 1 No. 10 ISSN 2797-0760 37 Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah Pada SKPK Aceh Besar.” Tariverdi, Yadollah, Zahra Lashgari, and Maryam Jalalpour. 2014. “Investigations of Effect of Institutional Shareholders , Ownership Concentration , Return of Assets and Discretionary Accruals on Restatement of Financial Statements.” International Research Journal of Applied and Basic Sciences 88986–92. Wan Mohammad, Wan Masliza, Shaista Wasiuzzaman, Seyed Shahriar Morsali, and Rapiah Mohd Zaini. 2018. “The Effect of Audit Committee Characteristics on Financial Restatements in Malaysia.” Journal of Asia-Pacific Business 1914–22. doi Wang, Ya-fang. 2013. “Internal Control And Financial Quality.” Accounting & Taxation 5119–28. 2019. “Kejanggalan Pada Laporan Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk GIAA.” 2020. “Lapkeu 2016 Asabri Di-Restatement, Laba Menguap Rp 421 M.” Yu, Gwen. 2012. “Admitting Mistakes Home Country Effect on the Reliability of Restatement Reporting.” Accounting Review 13–034. doi Zhou, Nan. 2016. “The Effect of Employee Treatment Policies on Internal Control Weaknesses and Financial Restatements.” Accounting Review 9141167–94. doi ... Pada penelitian [12] dijelaskan bahwa penyajian kembali laporan keuangan dapat mempengaruhi kinerja ROA yang semakin baik namun tidak memiliki kesamaan degnan penelitian yang dilakukan oleh [15] dan [16] bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap penyajian kembali atau restatement. ...... Rest = α + β₁ AUD_SIZE + β₂ PER + β₃ LEV + β₄ ROA + β₅ CR + β6 PI + eTabel 4 Uji Goodness of Fit Model restatement sesuai dengan hasil penelitian[15] dan[16] bahwa perusahaan memiliki ROA yang dianggap baik maka tidak memilik pengaruh atas restatemen karena perusahaan mampu dalam mengelola profitablitasnya atas kewajiban jangka panjang dan pendek perusahaan. Kinerja ROA yang baik akan menghindari motivasi melakukan manipulasi dan penyajian laporan keuangan. ...The aim of this research is to re-investigate the trend of the impact of the restatement on financial statements. The research method employed was logistic linear regression. There is a significant effect on KAP Big 4, CEO turnover, CR, and internal control which cause restatement and disrupt the quality of financial statement presentation. The issuer obtains funding from debt with interest included in fixed costs. Potential profit from investors can be developed for assets. Investors can pay attention to the presentation of restatements using a retrospective application. Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki kembali tren dampak penyajian kembali Restatement terhadap laporan keuangan. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi linier logistik. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap KAP Big 4, pergantian CEO, CR, dan pengendalian internal yang menyebabkan terjadinya penyajian kembali dan mengganggu kualitas penyajian laporan keuangan. Emiten memperoleh pendanaan dari utang dengan bunga yang termasuk dalam fixed biaya, sehingga potensi keuntungan dari investor dapat dikembangkan untuk aset. Investor dapat memperhatikan penyajian penyajian kembali dengan menggunakan aplikasi retrospektif. Elfina Astrella SambuagaChelsea ChenKristina FransiskaJeanette YovankaThe purpose of this study is to empirically scrutinize the effects of audit quality, audit report lag, and audit committee characteristics on the length of financial restatements. The population analyzed in this study involved companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2016 to 2018. A purposive sampling technique was employed in this research, and the total sample was 153 observations. Multiple regression analysis indicates that audit quality, audit report lag, and audit committee characteristics are statistically significant toward the length of financial restatements. The audit committee characteristic and audit report lag compress the length of financial restatements, while the audit quality extends the length of financial This paper aims to examine the effects of corporate governance and firm-specific characteristics on the incidence of financial restatement among Malaysian public listed firms. Design/methodology/approach The elements of corporate governance consist of board size, board independence, multiple directorships, audit committee expertise, external audit quality and executive compensation. Meanwhile, the firm-specific characteristics consist of firm age, firm performance, firm leverage and firm liquidity. The agency theory has been used to guide the study. This study used a matched-pair sample that consisted of a sample of 49 restatement firms and 98 non-restatement firms between the years 2011 and 2016. Univariate t -test and Pearson correlation and multivariate logistic regression statistical techniques were used to test the hypotheses. Findings The results show that there is a negative and significant relationship between executive compensation and firm performance, and the incidence of financial restatement. In addition, there is a positive and significant relationship between firm leverage and the incidence of financial restatement. However, the other corporate governance and firm-specific characteristic variables included in the study were found to be insignificant with the incidence of financial restatement. This paper provides evidence that some form of corporate governance mechanisms and firm-specific characteristics, particularly executive compensation, firm performance and firm leverage, may influence the direction and magnitude of the incidence of financial restatement. The findings indicate that optimal executive incentives may align management interests with those of shareholders. In addition, greater performance and lower leverage levels minimise firms’ financial pressure and debt covenant violation risk, which may reduce the management tendency to misstate the financial statement, and consequently, minimise the likelihood of financial restatement. Originality/value The main value of this paper is the effect of corporate governance and firm-specific characteristics on the likelihood of financial restatement in Malaysia. The findings of this study provide useful insights for regulators to improve and reconsider the current regulations on corporate governance study investigates the influence of audit committee characteristics on the likelihood of financial restatements by firms in Malaysia. Annual reports of 350 firms that have restated their financial statements in the year 2008 and 2009 are analyzed. An additional 350 firms that did not restate their financial statements are considered, resulting in a total of 700 observations. Regression analysis identifies audit committee characteristics such as its independence, size, expertise and activity as statistically significant in explaining the likelihood of financial restatements. This article highlights the important role of the audit committee in mitigating financial restatements by firms in Eshagniya Mahdi SalehiPurpose This paper aims to examine the effect of financial restatement on changing the auditor in the following years. Design/methodology/approach The study uses data of 105 companies 735 company-years listed on the Tehran Stock Exchange collected during the period 2008-2014. Logistic regression is used to test the hypotheses. Findings The results of hypotheses present that restatement does not cause auditor changes and that as the severity of a restatement increases, the auditor change in the following year of restatement also does not increase. Restating companies having strong governance do not go for auditor changes as compared with other companies. In addition, in companies that are restating, non-big auditor changes are not more likely than a big auditor. Also, in companies restating simultaneous with a CEO turnover, there is no possibility of auditor change. Furthermore, multinomial logistic regression showed that the adjustments resulting from the correction of errors and changes in procedures and the amount of adjustments do not cause auditor change in the following year. So, the results have shown that the restatement is not an important factor in changing auditor the next year. Originality/value The current study analyses the impact of financial restatement on auditor changes in a deep manner in a developing country like purpose of this study is to study the effect of ownership structure on financial restatement of companies in Kuala Lumpur Stock Exchange KLSE, with the aim to give a reference to strengthen the corporate governance and improve the quality of financial information. The authors investigated the relationship between ownership structure and financial restatements of listed companies from 2005 to 2013. Using 5 types of ownership, managerial, government, institutional, family and foreign ownership, the results revealed that the financial restatement was negatively and significantly associated with managerial ownership and foreign ownership. The contribution of this study could lead to potential space in creating governance list on strengthening Malaysian current reporting standards and regulations audit and financial reporting quality research suggest that audit committee financial expertise is a crucial ingredient for high quality financial reports. However, Malaysian literature has reported no association between audit committee financial expertise and audit report timeliness. Using audit report lag, we examined whether Malaysian audit committee financial expertise is relevant for financial reporting timeliness. Using data from 2005 to 2011 from the top 100 Malaysian companies and the fixed effects panel data approach, we find that audit committee financial expertise is not significantly associated with audit report lag proxies. We further examined this issue with the basic premise that audit committee independence enhances the role of audit committee financial expertise. However, the interaction between these mechanisms shows an insignificant association. Additional investigation reveals that these results are driven by the lack of independence on Malaysian boards. We also find evidence suggesting that neither a large number of subsidiaries nor the quality of financial reporting sufficiently justify the recent Malaysian reforms relating to the financial reporting ChandraThe purpose of this study is to examine the characteristics of the audit committee, leverage, number of subsidiaries, percentage of foreign subsidiaries, percentage of non-executive directors, expertise of the board of directors, board size, and growth on the restatement of financial statements by using company data listed on the Indonesian Stock Exchange IDX. Using a purposive sampling method that has several criteria to collect company data from 2014-2018 and test the data with the logistic regression test method. The conclusion is that there is an influence between the size of the audit committee, the number of subsidiaries, and the percentage of non-executive directors with the restatement of financial statements. While the audit committee independence variables, audit committee meetings, audit committee expertise, leverage, percentage of foreign subsidiaries, board of directors expertise, board size, and growth do not affect the restatement of financial statements. Nolita Yeni SiregarFitria RahayuThis study aims to prove empirically the influence of corporate governance proxied by the size of the board of commissioners, the independence of the board of commissioners, the size of the audit committee, managerial share ownership and institutional share ownership as well as its impact on stock prices. The data used in this research is secondary data. The population in this study is a public listed company listed on the Indonesia Stock Exchange period 2013-2015. The analysis technique used is logistic regression analysis. The test results prove that the size of the board of commissioners, the size of the audit committee and managerial share ownership, negatively negatively affect the restatement, while the independence of the board of commissioners and institutional ownership have no significant significant effect on the restatement and restatement negatively effect on stock a difference-in-differences approach, we find that the cash holdings of firms increase significantly after announcements of irregularity-related restatements. The increase is larger for firms with a higher demand for precautionary savings and is smaller for firms with less pronounced increase in shareholder control after the restatements. Investments and repurchases of irregularity firms become more sensitive to excess cash after the restatements. In addition, we find that the market value of cash holdings increases after restatements. Overall, the evidence suggests that strengthened shareholder control reduces cash holdings, but this effect is weaker than the increase in cash holdings due to exacerbated precautionary savings concerns. Our study contributes to the literature on the effect of financial reporting credibility on real corporate decisions.

laporan keuangan perusahaan jasa 2016